Selasa, 02 Juni 2009

Husein Latief Dilantik Jadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelindo III



SUMBER : detikfinance.com
Jakarta - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil memberhentikan dan mengangkat sejumlah direksi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, PT Pelindo II, PT Pelindo III dan PT Pelindo IV.

Pelantikan dilaksanakan di Gedung BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/5/2009).

Pelantikan tersebut dilakukan karena jabatan direksi yang lama sudah habis masa berlakunya. Pengangkatan dan pemberhentian direksi PT Pelindo I, II, III dan IV mulai berlaku sejak dilakukan jabatan direksi yang diangkat.

Berdasarkan SK Menneg BUMN selaku RUPS Nomor KEP-107/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009, jabatan Direktur Utama PT Pelindo I diisi oleh Harry Sutanto yang sebelumnya juga menduduki posisi yang sama. Direktur Operasi dan Teknik yang sebelumnya dirangkap oleh Harry Sutanto kini diisi oleh iman A Sulaiman.

Direktur Personalia dan Umum yang sebelumnya ditempati oleh P Pudji Hartoyo kini ditempati oleh Pasoroan Herman Harianja. Begitupun dengan posisi Direktur Komersial dan Pengembangan umum yang sebelumnya juga diisi oleh P Pudji Hartoyo kini ditempati oleh Bambang Eka Cahyana.

Jabatan Direktur Utama PT Pelindo II saat ini ditempati oleh R.J Lino, Direktur Keuangan diisi oleh Dian M. Noer, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha ditempati oleh Saptono R Irianto.

Ferialdy N dilantik sebagai Direktur Operasi dan Teknik, dan Mulyono diangkat menjadi Direktur Personalia dan Umum. Keputusan ini berdasarkan SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-108/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009.

Jabatan Direktur Utama PT Pelindo III saat ini ditempati oleh Djarwo Surjanto, Wahyu Suparyono dilantik menjadi Direktur Keuangan , Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha ditempati oleh Husein Latief. Farid Assagaf dilantik sebagai Direktur Operasi dan Teknik, dan A. Edy Hidayat Nurjaman menjadi Direktur Personalia dan Umum. Keputusan ini berdasarkan SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-109/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009.

Berdasarkan SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-110/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009, Jabatan Direktur Utama PT Pelindo IV saat ini ditempati oleh Alfred Natsir, Sumardiyo dilantik menjadi Direktur Keuangan, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha ditempati oleh Max K Lamempouw.

Imran Iskandar dilantik sebagai Direktur Operasi dan Teknik, dan Wasis Subiyanto menjadi Direktur Personalia dan Umum.

(epi/lih)

BERITA SEBELUMNYA

SUMBER : Lampung Post

BANDAR LAMPUNG: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Panjang menambah kapasitas bongkar muat peti kemas hingga 225 ribu twenty feet equivalent units (TEUs). Kapasitas ini jauh dari target tahun ini yang diprediksi 80 ribu TEUs.


Penambahan kapasitas tersebut, menurut General Manager PT Pelindo II Cabang Panjang, Husein Latief, seiring penambahan satu gantry crane Agustus mendatang. Dengan demikian, kata Husein Latief, Pelabuhan Panjang memiliki tiga unit gantry crane.

"Selain itum pada Mei mendatang, crane nomor satu sudah diremajakan, sehinggga bisa lebih cepat melayani bongkar muat peti kemas," kata Husein Latief, Selasa (8-4). Pernyataan ini dia sampaikan terkait keluhan eksportir atas buruknya kinerja Pelabuhan Panjang yang disampaikan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung, pekan lalu.

Menurut Husein, kinerja yang disampaikan tersebut tidak seluruhnya salah. Meskipun demikian, Husein mengatakan kritik yang disampaikan itu terjadi pasa masa lalu. "Kalau dilihat dalam sebulan belakang, sudah jauh dari yang disampaikan tersebut. Terbukti banyak subagen pelayaran menyampaikan terima kasih secara tertulis kepada kami," kata Latief.

Dia mencontohkan ungkapan terima kasih dari PT Jayakusuma Perdana Lines, subagen Evergreen Line. Perusahaan, kata dia, mengucapkan terima kasih karena Maret lalu Pelindo mampu bongkar/muat rata-rata 15 boks/jam. "Jadi, kami sedang menuju ke arah perbaikan. Tentu ini memakan waktu lama karena peningkatan kinerja tak hanya perbaikan infrastruktur," kata mantan GM Pelabuhan Boom Baru, Palembang, itu.

Dia mengatakan peningkatan kinerja harus dilakukan menyeluruh, seperti keamanan, kecepatan, sistem informasi, dan sumber daya manusia. "Perubahan paling penting tentu di sumber daya manusia. Kami tengah melakukan pembenahan di sektor ini dengan melakukan regenerasi tenaga kerja untuk bidang-bidang yang memerlukan kecepatan pelayanan seperti di gantry crane," kata dia.

Seluruh upaya peningkatan pelayanan itu, kata Husein, untuk mendukung kinerja ekspor Lampung. Terlebih tahun ini, Pelindo menargetkan sebagai Tahun Kepuasan Pelanggan. Mengenai kepindahan sejumlah eksportir ke pelabuhan lain, menurut Husein, hal itu wajar terjadi. Namun, menurut dia, arus bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Panjang, justru meningkat. "Biasanya memasuki bulan Maret dan April, bongkar muat berkurang, tapi sekarang rata-rata enam ribu TEUs per bulan. Puncaknya nanti terjadi bulan Juli, kami perkirakan arus bongkar muat mencapai 8--9 ribu TEUs," kata Husein Latief.

Upaya lain dalam mendorong ekspor Lampung, kata dia, dengan memberikan lapangan khusus (special deditated yard) bagi eksportir kopi. Pemberian lapangan khusus ini sudah dilakukan kepada PT Great Giant Peneaple Coy (GGPC). "Dengan memberikan terminal khusus untuk eksportir kopi, diharapkan arus ekspor bisa lebih lancar," kata Husein Latief.

Pelauhan Panjang memiliki fasilitas pelayanan barang berupa lapangan peti kemas seluas 75 ribu m®MDSU¯2, lapangan penumpukan 6.000 m®MDSU¯2, dan gudang 12.382 m®MDSU¯2. Selain itu ditopang alat mekanis berupa dua unit container crane, lima transtainer, 12 unit diesel forklift, masing-masing satu top loader, side loader, mobile crane, 22 unit chassis, dan 12 unit head truck. n MIN/E-2 RUU PELAYANAN Hlm. 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar